Hakekat Ilmu Politik
• Sebagaimana halnya ilmu matematika
yang dianggap sebagai ratunya ilmu eksakta, maka ilmu politik dianggap sebagai
ratunya ilmu sosial (The queen of social science : Peter H. Odegard) atau ilmu
utama dalam ilmu-ilmu sosial (The master of social science : David Easton).
Mengapa ? Karena manusia pada hakekatnya adalah makhluk politik.
Manusia = Makhluk Politik
Manusia = Makhluk Politik
• Aris Toteles dalam bukunya
Politics yang ditulisnya tahun 335 sebelum masehi mengatakan bahwa manusia
adalah makhluk yang berpolitik (Zoon politikon atau man is by nature a
political animal).
• Maksudnya adalah bahwa politik
merupakan eksistensi atau hakekat keberadaan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Selama terdapat interaksi antara dua pihak dalam masyarakat,
dapat dipastikan akan terjadi hubungan atau keterlibatan yang bersifat politik dalam
hubungan kemasyarakatan.
Hasrat Politik
• Hasrat politik melekat pada setiap
diri manusia sebagai zoon politikon dalam upaya mencapai tingkat keamanan
tertentu bagi dirinya baik secara ekonomi maupun sosial, yang bermuara pada
perjuangan untuk hidup (struggle of life) dan perjuangan untuk berkuasa
(struggle of power).
• Hasrat untuk mendapatkan pekerjaan
dan tempat tinggal yang layak pada dasarnya merupakan dorongan untuk mencapai
keamanan yang besifat ekonomi maupun sosial yang menjadi motif bagi seseorang
berjuang untuk mencapainya (struggle of life).
• Hasrat untuk mencoba mempengaruhi
orang lain agar menerima pendapat/pandangannya dan tunduk pada penguasaannya
pada dasarnya merupakan wujud dari dorongan untuk mecapai keamanan yang
bersifat psikologis dan sosial melalui perjuangan untuk berkuasa (struggle of
power).
• Semua hasrat ini akan melibatkan
manusia-manusia dalah hal ihwal politik atau sekurang-kurangnya bersifat
politik.
• Hasrat untuk memperoleh kekuasaan
tidak dapat dihindari, namun hubungan-hubungan antara manusia berdasarkan
hasrat untuk memperoleh kekuasaan ini perlu pengaturan dan pengendalian. Itulah
perlunya ilmu politik.
• Yang disebut dengan kekuasaan
(power) tidak selalu berarti kekuasaan dalam pemerintahan atau wewenang formal.
Kekuasaan dapat berarti kedudukan, status sosial, hak milik dan kekayaan, ilmu
pengetahuan dan ketrampilan, kesenangan dan kenikmatan, dan kondisi fisik yang
prima (sehat dan kuat). Bahkan perjuangan atau usaha untuk memperoleh rasa aman
(sense of security), bebas dari rasa takut, bebas dari tekanan, juga dapat
dikategorikan sebagai kekuasaan dalam pengertian subjektif dan defensif.
Artinya kekuasaan untuk mempengaruhi orang lain agar tidak melakukan sesuatu
yang tidak dikehendaki.
Politik Sebagai Ilmu
Politik Sebagai Ilmu
• Meski politik adalah bagian dari
kehidupan manusia, dan setiap manusia melakukan hal-hal yang bersifat politik
serta berada dalam lingkungan yang disebut dengan sistim politik, namun tidak
serta merta bahwa apa yang disebut dengan politik (politics) secara otomatis
dan sepenuhnya sama dengan ilmu politik (political science).
• Ilmu politik mempelajari fenomena
politik, menyangkut hal-hal dasar yang terdapat dalam interaksi manusia dalam
kehidupan masyarakat baik perjuangan untuk hidup (struggle of life) maupun
perjuangan untuk berkuasa (struggle of power).
• Ilmu politik mempelajari negara
dan pemerintahan yang merupakan organisasi pada peringkat tertinggi dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, khususnya yang menyangkut kebijakan yang
bersifat politik yang diterapkan oleh negara melalui pemerintah – atau melalui
organisasi masyarakat dan kelembagaan masyarakat lainnya yang memungkinkan
adanya pengendalian dan pengaturan terhadap hal-hal yang terkait dengan bidang
lain (ekonomi, sosiologi, hukum, teknik, dan sebagainya).
Perkembangan Ilmu Politik
• Perkembangan ilmu politik dimulai
dari praktek-praktek politik yang telah dikenal sejak 25 abad yang lalu, atau
sejak 500 tahun Sebelum Masehi pada masa Yunani Kuno dengan tokoh-tokohnya di
antaranya adalah Plato, Aristoteles,dan Thuycidides). Masa Romawi ilmu politik
dikembangkan oleh Polybius dan Cicero.
• Awal abad XVI dikembangkan oleh
Niccolo Machiaveli di Italia. Pertengahan abad XVI (th1576) dikembangkan di
Prancis oleh Jean Bodin yang memperkenalkan kata “Ilmu Politik”. Dan Abad XVIII
dikembangkan oleh para tokoh pemikir baru dalam bidang pemikiran politik
seperti Montesque, Rosseu, dan John Locke.
• Awal abad
XIX dikembangkan di Inggris dan Jerman.
Sebagai sebuah ilmu dalam pengertian
ilmiah (science) ilmu politik baru dikembangkan pada akhir abad ke 19 dan
mendapatkan keabsahan dan kemandiriannya sebagai sebuah disiplin ilmu baru pada
sekitar empat dasa warsa yang lalu (dekade 1960 an).
• Keabsahan dan kemandirian ini
diperoleh setelah ilmu politik dapat memenuhi kriteria keilmuan yang ilmiah
yang mencangkup keobjektifitasan dalam pengkajian masalah, memiliki metodologi
pengkajian tersendiri, memiliki sistimatika yang jelas dan relevansi keilmuan
yang mencangkup gejala-gejala universal terpadu dan menyeluruh (komprehensif).
Objek dan Difinisi Ilmu Politik
Objek dan Difinisi Ilmu Politik
• Secara garis besar, politik adalah
hal yang berkenaan dengan kekuasaan, pengaruh, kewenangan, pengaturan,
ketaatan, dan ketertiban.
• Ilmu politik adalah hal yang
berkenaan dengan hubungan antara manusia dalam bentuk pemahaman, penghayatan,
pengaturan dalam memperoleh, mempertahankan, dan menyelenggarakan kekuasaan
dalam kehidupan bermasyarakat. Baik yang timbul dari hasrat manusia secara
individu dalam kehidupan berkelompok (organisasi), maupun yang timbul dari
proses interaksi di dalam masyarakat atau kesatuan yang terorganisasi.
• Dengan pengertian di atas, baik
politik maupun ilmu politik mencangkup tiga hal utama yakni :
1)
Kekuasaa (power)
2)
Kewenangan (authority)
3)
Ketaatan/ketertiban (order)
4)
Ketiga hal pokok ini dapat diterapkan tidak hanya pada
level negara, akan tetapi juga interaksi masyarakat maupun organisasi lainnya.
• Politik biasanya berlangsung dalam
suatu lingkungan yang disebut dengan sistim politik. Sistim politik ditandai
dengan adanya pihak berwenang yang merupakan badan resmi yang menjalankan
kekuasaan.
• Ilmu politik digunakan untuk
menganalisis interaksi yang terjadi dalam sistim politik termasuk terhadap
praktek-praktek penyelenggaraan kekuasaan ataupun penggunaan kewenangan dalam
kekuasaan (ilmu politik dalam arti sempit).
• Kegunaan ilmu politik adalah untuk
memahami apa yang sedang terjadi, faktor-faktor apa yang mempengaruhi, dan
prediksi apa yang bakal terjadi.
• Ilmu politik dalam arti luas
mencakup 5 objek, sasaran, dan pusat perhatian, yaitu :
1)
Negara (state)
2)
Pemerintah (goverment)
3)
Kekuasaan dan kewenangan (power and authority)
4)
Kelembagaan masyarakat (organization of society)
5)
Kegiatan dan tingkah laku politik (political activity
and behavior)
6)
Ilmu Politik dan Negara
Ilmu politik adalah : “The science which is concerned with the state in its
conditions, in its essential nature, its various forms or manifestations, and
its development”. (J.K. Bluntschli).
• Ilmu politik : “is correctly designated the science of state”:
objectively gathering and classifying fact about the state is the main purpose
of this branch of learning”. (G.A. Jacobson & M.H. Lipman)
Ilmu Politik dan Pemerintahan
Ilmu Politik dan Pemerintahan
• Ilmu politik adalah : “the study of the formation, forms, and processes
of the states and government”. (Wilbur White).
• Ilmu politik :”firstly, it covers everything relating to the government
of societies,i.e. to officials relations between individual and the group. In
other sense, it means : the pyramid of authority, which evolves within all
numerous and complex communities. In a third sense, political science is a way
of studying society as whole from the special point of view of the organization
and functioning of the institutions of government”. (Raymond Aron).
• Ilmu politik adalah :”the science of state .It deals with the association
of human beings that forms political units, with the organization of their
goverments, and with the activities of these governments in making and
administering law and in carrying on interstate relations…. The topic in which
it is mainly interested are state, government, and law”. (R.G. Gettel)
Ilmu Politik dan Kekuasaan
Ilmu Politik dan Kekuasaan
• Ilmu Politik adalah :”the science of political power and political
purpose in their interaction and interdependence”.(Ossip K.Flectheim).
• Ilmu politik :”as one of the policy science that which studies influence
and power as instruments of such integration. Political science is concerned
with power in general, with all the form in which it occurs”. (Harold D.
Laswell & Abraham Kaplan)
• Ilmu politik adalah ilmu pengetahuan kemasyarakatan yang mempelajari
masalah kekuasaan dalam masyarakat :sifat hakekatnya, dasar landasannya, proses
kelangusngannya, luas lingkungannya serta hasil akibatnya. (Soelaiman
Soemardi).
Ilmu Politik dan Kelambagaan Masyarakat
Ilmu Politik dan Kelambagaan Masyarakat
• Political science :”a study of the organization of society in it widest
sense, including all organizations, the family, the trade union, and state,
with special reference to one aspect of human behavior: the exercise of control
and rendering of obedience”.(Kogekar).
• Ilmu politik :”it is study of civilized organization for temporal benefit
in other than merely material needs”.(Delisle Burns).
Ilmu Politik dan Kegiatan Politik
• Political science also includes “political” (power seeking) behavior in
or by group, organizations, and intitutions which are more or less distinct
from the state but which seek to influence public policy and direction of
social change.(Rodde, Anderson,Cristol).
• Ilmu politik :”is indeed a complex process involving citizen attitudes
and interests, group organization, electioneering, and lobbying, as well as the
formulation, implementation, and interpretation of law”. (Rodee).
Bidang-Bidang Ilmu Politik
• Teori politik mencakup : teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide
politik.
• Lembaga-lembaga politik mencakup : Undang-undang Dasar, pemerintahan
Nasional, Pemerintah Daerah dan Lokal, Fungsi sosial dan ekonomi dari
pemerintah, perbandingan-perbandingan lembaga politik.
• Partai, golongan dan pendapat umum mencakup : partai-partai
politik,golongan-golongan dan asosiasi-asosiasi, partisipasi warga negara dalam
pemerintah dan administrasi, pendapat umum.
• Hubungan internasional mencakup : Politik internasional, organisasi dan
administrasi internasional, hukum internasional.